Corybantic Games (2018): Eksplorasi Cinta dan Atletisisme dalam Balet Neo-Klasik yang Mengagumkan

//

Joaquimma Anna

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana sebuah balet dapat menggambarkan semangat perayaan dan atletisisme dari ritual kuno Yunani? Tahun 2018, dunia balet disuguhkan sebuah karya yang unik dan menarik perhatian: “Corybantic Games”, sebuah balet neo-klasik dengan musik karya komposer Amerika ternama, Leonard Bernstein. Balet ini tidak hanya menampilkan tarian yang indah dan energik, tetapi juga merayakan semangat perayaan, atletisisme, dan cinta melalui gerakan dan musik yang memukau. Penasaran dengan bagaimana balet ini berhasil menghidupkan ritual kuno dengan sentuhan modern? Mari kita telusuri lebih dalam!

Inspirasi dari Ritual Corybantes

“Corybantic Games” terinspirasi oleh Corybantes, penari bersenjata dari mitologi Yunani kuno yang dikenal karena tarian ekstatis mereka dalam memuja dewi Cybele. Ritual ini, yang ditandai dengan gerakan yang penuh energi dan semangat, menjadi inspirasi bagi koreografer Christopher Wheeldon untuk menciptakan balet yang merayakan atletisme dan kekuatan manusia.

Meskipun musik yang digunakan, “Serenade after Plato’s ‘Symposium'” karya Leonard Bernstein, awalnya terinspirasi oleh dialog Plato tentang cinta, Wheeldon memilih untuk tidak mengikuti narasi tersebut secara langsung. Sebaliknya, ia menggunakan musik sebagai landasan untuk mengeksplorasi tema-tema perayaan, atletisisme, dan cinta melalui gerakan balet yang abstrak namun penuh makna.

Musik Bernstein yang Bersemangat dan Dramatis

Leonard Bernstein, seorang komposer Amerika yang terkenal dengan karya-karyanya yang beragam dan inovatif, menciptakan musik “Serenade after Plato’s ‘Symposium'” pada tahun 1954. Karya ini adalah sebuah concerto biola lima gerakan yang terinspirasi oleh teks Plato dan renungannya tentang cinta.

Musik Bernstein dalam “Corybantic Games” memiliki karakter yang dinamis dan bervariasi. Melodi yang indah dan harmoni yang kaya, dipadukan dengan ritme yang energik dan perubahan tempo yang mendadak, menciptakan sebuah komposisi yang penuh semangat dan drama. Musik ini tidak hanya mengiringi tarian, tetapi juga menjadi pendorong utama bagi gerakan dan ekspresi para penari.

Koreografi Wheeldon yang Dinamis dan Atletis

Christopher Wheeldon, seorang koreografer balet Inggris yang terkenal dengan karya-karyanya yang inovatif dan ekspresif, menciptakan koreografi untuk “Corybantic Games” yang penuh energi dan atletis. Ia menggabungkan elemen-elemen balet klasik dengan gerakan-gerakan kontemporer yang lebih bebas dan ekspresif.

Tarian-tarian dalam balet ini menampilkan gerakan-gerakan yang cepat, kuat, dan presisi, menunjukkan kemampuan teknis para penari yang tinggi. Selain itu, Wheeldon juga memasukkan unsur-unsur tarian rakyat Yunani, seperti lompatan dan putaran yang energik, untuk menggambarkan semangat perayaan dan atletisisme dari ritual Corybantes.

Salah satu adegan yang paling ikonik dalam balet ini adalah adegan di mana para penari pria melakukan serangkaian lompatan dan putaran yang mengesankan, menunjukkan kekuatan dan ketangkasan mereka. Adegan ini menjadi klimaks dari pertunjukan, memukau penonton dengan energi dan semangatnya.

Desain Panggung Minimalis yang Modern

Desain panggung untuk “Corybantic Games” dibuat minimalis, dengan pencahayaan yang dramatis dan penggunaan warna-warna yang netral. Kostum para penari pun sederhana, dengan warna putih dan hitam yang dominan. Kesederhanaan desain ini bertujuan untuk mengarahkan fokus penonton pada gerakan penari dan musik Bernstein, sehingga keindahan dan kekuatan tarian dapat lebih menonjol.

Penerimaan Kritik dan Pengaruh yang Luas

“Corybantic Games” pertama kali dipentaskan oleh Royal Ballet pada tanggal 15 Maret 2018 di Royal Opera House, London, dan mendapatkan sambutan yang sangat positif dari kritikus dan penonton. Pertunjukan ini dipuji karena koreografinya yang inovatif, musik Bernstein yang indah, dan penampilan para penari yang memukau.

“Corybantic Games” dianggap sebagai salah satu karya balet kontemporer terbaik dan telah dipentaskan oleh berbagai perusahaan balet di seluruh dunia. Balet ini berhasil menjembatani tradisi klasik dengan sentuhan modern, membuka pintu bagi penonton baru untuk mengapresiasi keindahan dan keragaman balet.

Kesimpulan

“Corybantic Games” (2018) adalah sebuah mahakarya balet yang berhasil menghidupkan kembali semangat perayaan dan atletisisme dari ritual kuno Yunani dengan sentuhan modern. Balet ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan membangkitkan semangat penonton dengan keindahan musik, tarian, dan pesan yang disampaikan.

Bagi Anda yang menyukai balet dan musik klasik, atau tertarik dengan sejarah dan budaya Yunani kuno, “Corybantic Games” adalah sebuah pertunjukan yang wajib ditonton. Saksikan sendiri bagaimana musik Bernstein yang bersemangat dan koreografi Wheeldon yang dinamis mampu menciptakan pengalaman balet yang unik dan tak terlupakan.

Referensi:

  • Wikipedia: Corybantic Games
  • The Royal Opera House: Corybantic Games
  • The New York Times: Review: In ‘Corybantic Games,’ Ballet and Pop Meet and Meld
  • YouTube: Corybantic Games – The Royal Ballet

Leave a Comment

Rislah